Hingar
bingar sore yang pengap,,
Mengapa
serakan sampul ini takut mengurai kata
Perlahan
secangkir teh manis di kananku mulai
mendingin,,
Sedingin
suara yang rapuh dari amukan perasaan,,,
Ku
tengok kembali sampul kosong itu,
Oh,
masih diam, sediamnya diam
Aku
sejenak kabarkan sunyi pada puntung-puntung rokok
Yang
juga diam tanpa asap, seperti mayat
pembataian massal,,
Wah, sampul
kosong mulai lantang dan mendekap
“
Biarkan aku menjadi saksi “
Katanya
sambil menghapus kebisuan yang keliru ku ketik,,,,,
Oleh :
Amirinsyah, SE ( Sore, 5/11/2012 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar