Laman

Kamis, 24 April 2014

PUKUL SATU WAKTU SUMBAWA



Aku bukan kumbang malam yang terbang dalam senyap..
Juga bukan bintang terang di keramaian galaksi..
Aku hanya berselancar dalam imajinasi kata yang gegap…
Mengharap denting meluruh dalam hati yang sunyi…

Pukul satu waktu Sumbawa…mimpi-mimpi tak lagi bersemai…
Pukul satu waktu Sumbawa... gemulai kata bersujud dalam impian masa depan…
Pukul satu waktu Sumbawa…aku menggenggam harapan..

Aku bukan penatap malam yang indah...
Juga bukan penggemgam siang yang terik...
Aku hanya pemimpi dalam sela-sela waktu…

Pukul satu waktu Sumbawa..bulan itu bagai tersenyum...
Pukul satu waktu Sumbawa...bintang itu bagai bernyanyi..
Pukul satu waktu Sumbawa...aku menggemgam hari..
Pukul satu waktu Sumbawa..saatnya untuk tidur....

WANITA TANPA JUDUL



Jangan pernah menyakiti hati wanita yang kamu cintai, sebab dirimu akan merasakan sakit jika ada pria lain yang akan datang mengusap air matanya. ..
Hidup ini  adalah proses saling menatap dengan hati, seperti tetesan embun pagi di dedaunan, dingin dan berkilau diterpa mentari, serta menyejukkan tanah tempatnya menitik…
Kini wanita telah merasuk di semua arena kehidupan... Dari masalah seks hingga masalah  politik. Dari urusan pesolek hingga mainan korupsi. Dari urusan membina keluarga hingga merusak rumah tangga lainnya…
Sungguh sangat misteri, sehingga saya sulit merangkum sejumlah kata tentang mahluk ciptaaan Tuhan ini. Hingga saya harus mengatakan jika sebenarnya wanita itu, adalah mahluk tanpa judul..

SEPOTONG HATI UNTUK ISTRIKU



Teteskanlah air mata itu…Kutahu hatimu sepi..kutahu hatimu galau…
Barkan mimpimu menjadi kerinduanmu…
Biarkan mimpimu menjadi keabadianmu…

Terus tiupkan roh cinta itu buatku, dan buah hatimu…
Biarkan ia bersemai dalam hatimu yang suci…
Teruslah engkau menangis dalam sujudmu, basahilah sejadah itu dengan Imanmu,,
Biarkan waktu menjawab……Biarkan waktu berkata…
“Hati ini untuk mu…”

SAYA TAHU INI LUKA



Waktu menunjukkan pukul 03.30 WIB pagi hari,,
Aneh saja, beberapa hari belakangan ini mata begitu susah tertutup…entahlah,,,maka cara terbaik untuk menyalurkan ‘keanehan’ itu adalah menulis…
Saya coba untuk menulis saja, menulis hingga kepenatan itu tiba dengan sendirinya...
Yang pasti ketika sebait kata terangkai menjadi kalimat, saya merasakan ada titik kepuasan disana, meski mungkin orang lain sulit  mengerti  apa yang saya tuliskan...

Rabb...Saya tahu ini luka, maka tutuplah luka itu dengan nikmat kebahagian-Mu, temukan aku dalam cahaya-Mu…bawalah hayatku menghadap Kiblat-Mu,,Saya tahu ini luka...tapi saya tahu Engkau akan menutup luka itu...berikan harapan itu ya Rabb-ku....

Senin, 21 April 2014

Nak, Kalau Bapak Ada Waktu



NAK, KALAU BAPAK ADA WAKTU
BAPAK AKAN BAWAKAN KALIAN SEJUMPUT JERAMI
UNTUK DIJADIKAN KERTAS-KERTAS BURAM
DAN KALIAN TAK LAGI MALU MASUK KELAS TANPA BUKU

NAK, KALAU BAPAK ADA WAKTU
BAPAK AKAN BAWAKAN KALIAN SEPASANG  SANDAL  LUSUH
UNTUK DIBUATKAN RODA MOBIL-MOBILAN MU
DAN KALIAN TAK LAGI MALU BERMAIN DENGAN TEMAN

NAK, KALAU BAPAK ADA WAKTU
BAPAK AKAN BAWAKAN BERHELAI DAUN LEBIH HIJAU
UNTUK DIJADIKAN ATAP PENUTUP RAGAMU SEUSAI SEKOLAH
DAN KALIAN TAK LAGI MALU KETIKA PULANG TANPA RUMAH

NAK, KALAU BAPAK ADA WAKTU
BAPAK AKAN PINJAMKAN JARUM JAM KEPADA TUHAN
UNTUK KU PUTAR SEKENCANG MUNGKIN KE KIRI
KE ARAH DIMANA KITA PERNAH BERCANDA
KE ARAH DIMANA AJAL BELUM MENJEMPUT BAPAK